Laporan Praktikum Jaringan Komputer 0.9 - DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Nama : Aldi Renaldi
Kelas : SI 2019 A
Hari/Tanggal Praktikum : Senin, 22 Desember 2019
Dosen Pengajar : Bapak Iwan Lesmana, S.Kom, M.Kom
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP SERVER, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP CLIENT. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut
Kelebihan DHCP
- Memudahkan dalam transfer data kepada PC Client lain atau PC server.
- DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
- DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
- DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
- DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter konfigurasi lainnya kepada client.
Kekurangan DHCP
- Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.
2. HASIL PRAKTIKUM
Dengan menggunakan simulator cisco packet tracer, tambahkan switch dan server kemudian sambungkan dan berikan IP Address sesuai dengan desain jaringan berikut :
Setting Ip Address Server menjadi static dengan Ip Address : 192.168.0.2/24
Setting Ip Address pada PC0 menjadi DHCP
KONFIGURASI DHCP SERVER
Lakukan konfigurasi DHCP RANGE pada server0, sesuai dengan langkah-langkah berikut :
- Klik kiri pada server0 -> Pilih tab Service -> kemudian sesuaikan konfigurasinya dengan tampilan berikut :
- Lanjutkan dengan menekan tombol save.
KONFIGURASI DHCP CLIENT
Rubah konfigurasi IP Address pada PC0 menjadi DHCP, sesuaikan dengan tampilan berikut ini :
Tampak bahwa PC0 otomatis mendapatkan IP Address sesuai dengan IP DHCP Range pada server dan IP Gateway & DNS server yang sudah ditetapkan dikonfigurasi DHCP Server.
Tampilkan detail konfigurasi IP Address di PC0 dengan menggunakan perintah : Ipconfig /all
3. LATIHAN DAN TUGAS
1. Tambahkan sebuah PC ke jaringan (koneksikan ke switch port yang tersedia) kemudian setting IP Address menjadi DHCP !
2. Tampilkan detail konfigurasi IP Address yang dikirimkan oleh server (IP Lease) kepada PC tersebut !
3. Lakukan konfigurasi DHCP server, sehingga tiap PC client mendapatkan IP dialamat network : 10.20.30.0/24 dengan gateway 10.20.30.1 dan dns server 10.20.30.2
Setelah konfigurasi pada server sekarang konfigurasi pada PC Client dari Static IP menjadi DHCP
4. Buktikan dengan menampilkan hasil perintah ipconfig /all pada salah satu PC client !
BAB III PENUTUP
4. KESIMPULAN
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP SERVER, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP CLIENT. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Komentar
Posting Komentar